Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan tingkat
keanekaragaman yang sangat kompleks,
masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut sering dikenal dengan
istilah masyarakat yang multikultural, tidak hanya kaya akan sumber daya alam
yang berlimpah, tapi lebih dari pada itu masyarakat Indonesia kaya akan budaya,
suku, dan bahasa, untuk hidup berdampingan kita dituntut bisa toleran,
menghargai budaya sendiri dan menghargai budaya orang lain agar kita bisa hidup
tentram ditengah perbedaan itu, sekarang perbedaan antara kulit hitam dengan
putih sudah tidak terlalu bersekat lagi, lihat saja anggota timnas banyak kok
yang berkulit hitam, pemerataan pendidikan juga mulai sedikit membaik karena
anak-anak Indonesia yang berada dipelosok sudah menyentuh pendidikan meski
banyak yang belum mendapatkan pelayanan yang memadai, banyak orang luar negeri
yang salut terhadap keberagaman Indonesia walaupun sebenarnya konflik antar
suku masih sering terjadi, ini diakibatkan karena kurangnya sikap saling
menghargai diantara kita, begitupula dalam lingkup Sulawesi selatan sendiri,
khususnya bagi mahasiswa Makassar, nama mahasiswa Makassar diluar Sulawesi
selatan dikenal sangat anarkis, mau tidak mau saya sebagai bagian dari
mahasiswa Makassar harus mengakui bahwa banyak konflik yang terjadi dikalangan
mahasiswa Makassar sampai harus menelan banyak korban jiwa, mirisnya lagi yang
bertikai, saling membunuh adalah sesama mahasiswa sendiri, harusnya mahasiswa
bisa berpikir cerdas untuk menanggalkan identitas kesukuan dan membangun
semangat untuk menyatukan anak-anak Indonesia, walaupun demikian saya tekankan
bahwa tidak semua mahasiswa Makassar anrkis. Secara kultural, orang-orang di
Makassar memang gampang panas, dimakassar,
saling melirik saja bisa menjadi awal perselisihan yang kemudian berakhir pada
saling tikam, orang Makassar menjujung tinggi apa yang disebut siri (harga
diri) ia boleh saja tidak punya apapun, namun ia mesti menjaga siri, jadi
jangan heran jika menonton tv, berita-berita kriminal dari Makassar selalu
mendominasi, salah satu kasus penikaman mahasiswa Umi misalnya yang berbuntut
pada konflik mahasiswa antara etnis palopo dan bone, saling serangpun terjadi,
tidak memilah milih siapa orang yang terlibat dalam kasus, pokoknya semua
mahasiswa asal palopo tanpa terkecuali dimusuhi oleh mahasiswa dari etnis bone
begitupula sebalinya, namun sekali lagi tentu tidak semua mahasiswa asal palopo
dan bone terlibat dalam pemikiran dan tindakan yang bodoh itu. terbunuhnya
teman merupakan siri besar karena merasa lemah dan merasa suku terinjak-injak
sehingga harus membalas dengan tikaman kembali, saya berani katakan bahwa
tafsiran siri seperti itu jelas salah kaprah, karena siri itu harus di arahkan
kepada hal yang positif, misalnya sikap untuk tidak mencontek ketika ujian,
sikap menolak suap, dan lain sebagainya, sayangnya banyak mahasiswa yang tidak
berpikir ideal andaikata semua mahasiswa berpikir ideal, dan memiliki kesadaran
dan tanggung jawab sebagai warga Negara
Indonesia, sebagai sukubangsa dan budaya, tergolong sebagai gender tertentu,
dan tergolong sebagai umur tertentu ia tidak akan berlaku sewenang-wenang terhadap
orang atau kelompok yang tergolong lain dari dirinya sendiri.
MAHASISWA MAKASSAR YANG
TERKENA ANAK PANAH
Tribunnews.com/Abdul Azis
MAHASISWA MAKASSAR TEWAS DITIKAM BADIK
Foto: m nur
abdurrahman/detikcom
BENTROK
MAHASISWA MAKASSAR
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking