KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat,
hidayah dan karuniannya-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Cara Pembudidayaan Tanaman
Adenium”.
Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Muatan lokal (mulok), dan berharap dapat menjadi acuan
pembelajaran, dan menambah wawasan bagi pembaca,juga terutama bagi penulis sendiri.
Terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini,
namun sebagai manusia biasa yang tidak terlepas dari kekhilafan, makalah ini
pun jauh dari kesempurnaan , oleh karena itu kritik dan saran yanga bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah selanjutnya sangat penulis harapkan, Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan penulis pada khususnya.
Sengkang, 26 Oktober 2011
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang Adenium
merupakan tanaman hias yang sangat fenomenal. Penggemarnya bervariasi dari
kalangan elit sampai kalangan bawah, ditandai dari ditemukannya tanaman ini di
rumah-rumah mewah sampai di rumah-rumah pedesaan. Hal ini tentu karena harganya yang juga
bervariasi sesuai jenis ataupun ukuran tanaman. Penyilangan dan pemilihan
secara intensif membuat kian beragamnya jenis adenium. Hibridisasi pada awalnya
melibatkan indukan Adenium obesum yang disilangkan dengan multiflorum dan
somalense juga swazicum. Sedangkan Adenium arabicum dan socotranum mempunyai
jalur tersendiri karena tidak bisa disilangkan dengan species lain. Dipilih
obesum sebagai indukan karena termasuk paling mudah berbiji. Kebanyakan hibrida
bernama saat ini mengandung sedikit ”darah” multiflorum dan somalense. Ada
puluhan jenis adenium bernama yang sudah dikenal luas, meskipun sebenarnya
jenis hibrida adenium ada ratusan bahkan ribuan. Biasanya adenium hibrida dipilih warna bunga
yang bagus dan rajinnya berbunga. Namun ada pula yang dipilih karena corak daun
dan pola pertumbuhan. Adenium hibrida ini
biasa disambung/digrafting sebagai batang atas karena bunga ataupun coraknya
yang bagus, sedangkan batang bawah berasal dari biji yang berbonggol bagus.
Dengan cara ini anakan pasti akan mempunyai tipe seperti indukannya dengan
bonggol yang membesar. Di Taiwan ada pula biji hibrida yang bernama, namun
anakannya tidak akan 100% seperti indukannya. Tingkat kesamaan dengan induknya
antara 20%-80% dari anakan. Cara ini akan mendapatkan anakan yang lebih halus
tanpa bekas sambungan. Namun di Thailand, cara ini tidak digunakan melainkan
anakan dibedakan menurut warna, yaitu pink, merah, putih dan ungu. Sehingga
anakan hampir pasti akan berwarna sesuai yang telah ditentukan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
klasifikasi tanaman adenium?
2. Bagaimana
cara memelihara tanaman adenium?
3. Bagaimana
cara membudidayakan tanaman adenium?
4. Bagaiana
cara menyilangkan tanaman adenium?
5. Bagaimana
cara menyambung tanaman adenium?
6. Bagaimana
cara menyelamatkan akar tanaman adenium yang busuk?
C.Tujuan
1.
Untuk
mengetahui klasifikasi tanaman adenium
2.
Untuk
mengetahui cara memelihara tanaman adenium
3.
Untuk
mengetahui cara membudidayakan tanaman adenium
4.
Untuk
mengetahui cara menyilangkan tanaman adenium
5.
Untuk
mengetahui cara menyambung tanaman adenium
6.
Untuk
mengetahui cara menyelamatkan akar tanaman adenium yang busuk
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
1.Klasifikasi tanaman Ade nium Kingdom: Plantae (unranked): Angiosperms (unranked): Eudicots (unranked): Asterids Order: Gentianales Family: Apocynaceae Subfamily: Apocynoideae Tribe: Wrightieae Genus: Adenium
2. Cara pemeliharaan
Adenium merupakan tanaman yang berumur panjang. Tanaman ini berasal dari
daerah tropis, meski ditemukan di gurun pasir,dan tidak dapat tumbuh pada
keadaan suhu yang sangat dingin,juga pada suhu yang sangat panas.
Adenium membutuhkan media yang cukup mengandung
udara dan mampu menahan kelembaban agar pertumbuhannya maksimal. pemilihan media yang tepat merupakan
kebijakan dari masing2 pemelihara yang disesuaikan dengan penyiraman yang
dilakukan. Jika penyiraman sering, maka diperlukan media yang tidak mengikat
air, tapi jika jarang dilakukan penyiraman, maka media yang digunakan adalah
yang cukup mengikat air. Campuran
media yang sering digunakan adalah:
=>Cocopeat (serbuk sabut kelapa)
=>cocochunk (cacahan sabut kelapa),
=>pasir kasar
=>sekam bakar
=>pupuk kandang, pupuk kompos, =kerikil,
=>daun kering, dan lain-lain.
=>Cocopeat (serbuk sabut kelapa)
=>cocochunk (cacahan sabut kelapa),
=>pasir kasar
=>sekam bakar
=>pupuk kandang, pupuk kompos, =kerikil,
=>daun kering, dan lain-lain.
Segala
macam pot dapat dipakai. Kita harus hati-hati dengan pot gerabah ataupun
keramik, karena dapat pecah saat bonggol membesar dan tidak muat dalam pot tersebut.
Sebaiknya gunakan pot gerabah atau keramik yang berdinding tebal sehingga tidak
mudah pecah. Pot plastik juga baik karena ringan dan tidak mudah pecah. Lubang drainase haruslah besar dan banyak
untuk menjamin tidak adanya penyumbatan air yang berakibat fatal. Di bagian
bawah biasanya diberi kain jala untuk mencegah tergerusnya media ke luar dari
pot. Besar pot hendaknya disesuaikan
dengan masa pertumbuhan dari adenium yang ditanam. Pot tidak boleh terlalu
besar yang dapat mengakibatkan percabangan akar yang terlalu banyak. Saat akar/bonggol adenium sudah tidak muat di
suatu pot, maka saatnya untuk memindahkan ke pot yang lebih besar. Pemindahan
ini dapat dilakukan dengan membersihkan media yang lama dan diganti yang baru,
atau jika media lama masih laik maka dapat pula disisakan dan di sela-sela-nya
diisi dengan media yang baru. Saat yang tepat untuk mengganti pot adalah ketika
adenium sedang dalam masa tumbuh aktif. Harus hati-hati dengan kemungkinan
bonggol terlukai sat transplantasi. Bonggol yang terluka dapat mengakibatkan
busuk saat dilakukan penyiraman. Jika bonggol ternyata terluka, jangan sirami
selama sekitar seminggu agar luka-nya sembuh terlebih dahulu. c. Pengairan/penyiraman
Cara
melakukan penyiraman adalah dengan menyemprot ataupun mengucurkannya langsung
ke media. Jika dipilih cara semprot, maka harus hati-hati karena air seringkali
tidak cukup membasahi media. Lakukan penyiraman sampai ada air yang mengalir
keluar dari dasar pot, tapi perhatikan lubang bawah pot, jangan sampai air mengendap
sehingga menuebabkan akar tanaman membusuk d. Suhu
Adenium menyukai suhu panas sedang seperti di daerah tropis(30 -35 C). Namun, semakin panas akan mengakibatkan bunga berumur pendek atau cepat layu. Suhu yang dingin pada malam hari (di bawah 10 C) akan meyebabkan adenium berhenti tumbuh.
Adenium menyukai suhu panas sedang seperti di daerah tropis(30 -35 C). Namun, semakin panas akan mengakibatkan bunga berumur pendek atau cepat layu. Suhu yang dingin pada malam hari (di bawah 10 C) akan meyebabkan adenium berhenti tumbuh.
e. Pemupukan
pemupukan
yang berlebihan akan menyebabkan tanaman adenium akan mati. Untuk yang tidak
suka repot, cukup tambahkan pupuk kandang yang merupakan slow release
fertilizer, sehingga tak akan membunuh adenium. Pupuk kimia biasa seperti urea,
KCL, TSP dapat pula digunakan, namun dosisnya harus sangat diperhatikan.
Biasanya pupuk kimia ini dilarutkan dalam air siraman agar penyerapan jadi
merata dan optimal.
f. Pemangkasan
Adenium
yang batangnya sudah terlalu panjang haruslah dipangkas. Tak perlu takut
tanaman akan mati jika tanpa daun, karena adenium sudah punya cadangan makanan
di bonggolnya untuk dapat bertahan hidup. Pemangkasan ini berguna untuk
menyegarkan kembali agar tampak lebih indah. Agar adenium bercabang lebih dari
satu, maka pemangkasan dilakukan saat adenium sedang tumbuh (bukan masa
dorman). Jika waktunya salah, maka adenium tidak akan bercabang banyak,
melainkan hanya tumbuh satu tunas saja. Setelah beberapa minggu tunas baru akan
muncul, jadi haruslah sabar dan jangan terlalu banyak menyirami.
Pemangkasan
ini juga berfungsi memacu pembungaan yang banyak. Biasanya, bunga yang banyak
akan tumbuh setelah 3 bulan sebelumnya dipangkas dan diberi stressing pada
pembungaan.
3. Cara
budidaya tanaman Adenium
Adapun
cara pembudidayaan antara lain :
a. biji
Perkembangbiakan dari biji merupakan cara untuk mendapatkan jenis-jenis adenium baru. Adenium dari biji menunjukkan bonggol yang membesar, tidak seperti perbanyakan cara vegetatif. b.sambung Cara yang paling banyak dipakai untuk memperbanyak adenium hibrida adalah dengan cara sambung/grafting. Batang bawah berasal dari biji yang bonggolnya bagus dengan batang atas dari jenis hibrida yang dikehendaki. Setelah beberapa waktu, bekas sambungan akan menghilang dan jadilah tanaman baru yang bagus. Batang bawah biasa dipilih yang berumur 9-12 bulan, namun batang bawah yang lebih besar juga bisa dipakai dengan menyambung di setiap cabangnya. Kandungan energi di bonggol akan memberi pertumbuhan yang baik dan sehat bagi batang atas sehingga cara sambung ini mempunyai tingkat kesuksesan tinggi. Sambungan model v adalah yang paling sering dipakai karena memiliki tingkat keberhasilan yang paling tinggi, meski bisa juga dilakukan dengan model rata. Dibutuhkan waktu 10 sampai 30 hari agar sambungan menyatu. Jangan lupa melepas tali sambungan agar tidak menganggu penyerapan makanan ke batang atas. Setelah beberapa saat, cabang baru dapat muncul dari batang bawah, cabang ini sebaiknya dipangkas agar tidak mengganggu. c. stek
Perkembangbiakan dari biji merupakan cara untuk mendapatkan jenis-jenis adenium baru. Adenium dari biji menunjukkan bonggol yang membesar, tidak seperti perbanyakan cara vegetatif. b.sambung Cara yang paling banyak dipakai untuk memperbanyak adenium hibrida adalah dengan cara sambung/grafting. Batang bawah berasal dari biji yang bonggolnya bagus dengan batang atas dari jenis hibrida yang dikehendaki. Setelah beberapa waktu, bekas sambungan akan menghilang dan jadilah tanaman baru yang bagus. Batang bawah biasa dipilih yang berumur 9-12 bulan, namun batang bawah yang lebih besar juga bisa dipakai dengan menyambung di setiap cabangnya. Kandungan energi di bonggol akan memberi pertumbuhan yang baik dan sehat bagi batang atas sehingga cara sambung ini mempunyai tingkat kesuksesan tinggi. Sambungan model v adalah yang paling sering dipakai karena memiliki tingkat keberhasilan yang paling tinggi, meski bisa juga dilakukan dengan model rata. Dibutuhkan waktu 10 sampai 30 hari agar sambungan menyatu. Jangan lupa melepas tali sambungan agar tidak menganggu penyerapan makanan ke batang atas. Setelah beberapa saat, cabang baru dapat muncul dari batang bawah, cabang ini sebaiknya dipangkas agar tidak mengganggu. c. stek
Cara
ini sering digunakan karena kemudahannya. Namun tingkat keberhasilan tumbuhnya
kecil karena mudahnya terjadi pembusukan. Dengan cara ini sulit didapat bonggol
yang bagus, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyamai besar bonggol
adenium yang berasal dari biji. Dahulu cara ini yang biasa dilakukan untuk
memperbanyak kamboja jepang (adenium varietas “ Singapore ”) yang notabene
mandul. Cara ini masih dilakukan untuk varietas-varietas yang murah. Namun
untuk jenis hibrida sepertinya cara ini hanya dilakukan saat terpaksa saja,
yaitu dimana tidak ada batang bawah yang bagus padahal ada batang atas yang
terlanjur dipotong. Cara-nya sederhana saja, potongan batang yang akan di-stek
dipangkas daunnya. Setelah itu oleskan zat perangsang akar pada bekas potongan.
Setelah satu malam diangin-anginkan baru ditancapkan pada media tanam. Biarkan
media sedikit lembab, tidak basah, tidak pula kering. Setelah beberapa lama
akar akan muncul diikuti dengan tumbuhnya tunas.
d. cangkok
d. cangkok
Mencangkok
dilakukan untuk mengurangi kegagalan yang biasa terjadi dengan cara stek.
Dengan mencangkok, akar akan tumbuh lebih dulu baru ditanam, sehingga tanaman
dapat langsung menyerap unsur hara dari tanah. Namun diperlukan tenaga ekstra
untuk melakukan pencangkokan, sehingga cara ini jarang dipakai. Pertamakali
harus dipilih batang yang sudah cukup tua, ditandai dengan batang yang berwarna
coklat, bukan hijau. Dipilih batang yang tua karena batang yang muda sangat
rentan patah dan sukar untuk dikupas kulitnya secara benar. Hal ini terjadi
karena batangnya yang masih lunak dan sulit dicari letak kambiumnya sehingga
pengupasan kulit bisa tanpa sengaja terlalu dalam. Cara mencangkok seperti mencangkok
tanaman berkambium pada umumnya. Kulit dikupas melingkar batang sampai terlihat
kambiumnya, kambium tersebut lalu dihilangkan dengan cara dikerok sampai
kambiumnya tidak bersisa. Kemudian bekas kupasan itu ditutup dengan media
tanam. Media tersebut harus selalu lembab untuk memastikan akar akan tumbuh.
Setelah 2 bulan maka akan tumbuh akar yang cukup sehingga cangkokan siap
dipindah menjadi tanaman tersendiri.
7.
Cara
menyilangkan adenium
adapun
langkah menyilangkan tanaman adenium adalah:
- pilih
bunga yang sudah tua (umur 4 hari) untuk diambil serbuk sari-nya.
- gunakan
kuas ataupun cottonbud yang basah untuk mengambil serbuk sari. Jika perlu
sobek sebagian bunga agar serbuk sari yang berwarna kuning tersebut
kelihatan.
- pilih
bunga yang segar (umur 2 hari) untuk indukan betina.
- buka
bagian tengah bunga sampai kelihatan putiknya. Putik bunga berwarna putih
kehijauan dan sedikit lengket.
- Oleskan
serbuk sari pada putik tersebut.
- Setelah
4 hari bunga akan gugur dan akan muncul buah berbentuk polong.
8.
Cara
menyambung/grafting adenium
Menyambung
adalah cara yang paling sering digunakan untuk memperbanyak adenium hibrida.
Cara ini juga berfungsi mempercepat pertumbuhan batang atas apabila masih
kecil. Batang bawah dipilih yang
bonggolnya bagus. Batang bawah haruslah sedang aktif tumbuh, sedangkan batang
atas boleh sedang tumbuh ataupun dorman.
Langkah-langkahnya:
- potong
batang bawah berbentuk V.
- potong
batang atas berbentuk V, kebalikan dari batang bawah.
- masukkan
batang atas ke batang bawah di potongan yang telah dibuat.
- cocokkan
kambium di batang atas dan si batang bawah di salah satu sisi. Sebenarnya
pencocokan di kedua sisi lebih baik, tapi besar batang atas dan batang
bawah haru s sama.
- sambungan
ditali dengan tali plastik seerat mungkin.
- lindungi
sambungan tersebut dari air dengan cara menutupinya dengan plastik
transparan.
- setelah
sambungan menyatu dengan baik (sekitar 1 bulan) lepaskan ikatannya.
Jika
daun tiba-tiba banyak yang menguning dan rontok, bisa-bisa ini tanda-nya akar
membusuk. Adenium yang begini harus segera diselamatkan agar tidak mati. Sebab
akar membusuk adalah penyerapan air yang terlalu banyak dan penyerapan air yang
bukan melalui jalurnya yaitu melalui luka.
Cara
mencegah agar tidak membusuk karena masalah penyerapan air antara lain adalah:
- Gunakan
media yang porous.
- Lubang
drainase harus lancar.
- Jika
adenium sedang bukan dalam masa tumbuh aktif, maka media harus dibiarkan
sedikit mengering sebelum dilakukan penyiraman berikutnya.
Catatan:
seringnya menyirami tergantung berbagai faktor seperti: adenium sedang aktif
tumbuh atau tidak, umur adenium, besar adenium, daya dari media untuk menahan
air, dan besarnya pot. Jadi, adenium dapat disirami tiap hari, dua hari sekali,
tiga hari sekali, berbeda-beda menurut kebutuhan dari masing-masing tanaman.
Cara
mencegah busuk karena luka:
- Hati-hati
saat melakukan transplantasi, jangan sampai melukai akar.
- Sterilkan
alat untuk melakukan training akar.
- Lakukan
transplantasi ataupun training hanya saat adenium sedang aktif tumbuh.
- Jika
ada luka pada akar (sengaja ataupun tidak) biarkan luka mengering sebelum
ditanam dan baru disiram setelah ada tanda-tanda pertumbuhan (sekitar 1
minggu).
Jika
adenium kita terlanjur menunjukkan tanda-tanda membusuk, maka segera cabut dari
pot-nya. Cuci bersih lalu buang bagian yang busuk menggunakan pisau steril.
Jangan ragu-ragu untuk membuang bagian yang busuk, sedikit saja tersisa, dapat
membuat busuk menjalar. Olesi luka dengan fungisida dan biarkan luka mengering.
Lama-nya luka mengering berbeda-beda menurut keadaan luka (bisa beberapa hari
sampai berapa puluh hari). Jika ternyata luka tidak mengering, malah basah,
artinya ada sedikit busuk yang masih tertinggal dan menjalar. Tega-lah memotong
akar yang busuk sampai tidak ada sedikitpun tersisa atau busuk kembali muncul.
Setelah luka benar benar kering, maka adenium siap ditanam kembali..
Terimakasih xD
AntwoordVee uit