SUARA RAKYAT
Tak ada yang
tau saat kau mengeluh
Tak ada yang
tau saat kau merintih
Berjalan
menempuh langkah tak tentu arah
Melawan arus
debu jalan yang mengepung mata
Tidurmu hanya diatas tanah
beralaskan puing-puing penderitaan
Saat itu hanya bumi yang menjadi
saksi
Saksi yang hanya diam
membisu
Tak ada daya untuk merangkul tanganmu
Sementara
ada saudara sedarah
Berjalan
mengitari tubuhmu
Menoleh
sesaat…..
Lalu
mengumbar senyum unutukmu
Senyum ramah
menertawaimu
Makanmu sesaat 3 hari sekali
Itupun kau tukar dengan keringat
bercucuran
Mengangkat kedua telapak tanganmu
Menanti sekeping logam jatuh menempa
jari-jarimu.
Setiap
perutmu kosong
Hatimu
melafalkan kesakitan
Mengadu
jalan hidup pada yang kuasa
Membaca
surat keadilan dengan yang lebih darimu
Wahai orang-orang berdasi….
Wahai orang-orang berdasi….
Tidak teririskah hatimu melihatnya
Terterbelenggu dicelah-celah kemiskinan, dan didera
kelaparan?
Tidak
sadarkah engkau akan si JINGGA yang menyaksikanmu
Saat hak si miskin
kau jadikan menu malammu
Tanpa
memperdulikn semut yang banting tulang
Memanjakan
ibu pertiwi
Dengan
mempertaruhkan jiwa dan raga
Melawan debu
yang mengusik
Dan senja
yang menghanyutkan
Rakyatmu kelaparan…..
Rakyatmu terlantar ……
Rakyatmu merintih…..
Rakyatmu menanti kasih sayangmu
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking