Free Flower Color Change1 Cursors at www.totallyfreecursors.com
mutmainnah syam: INSEMINASI BUATAN

daun

Saterdag 01 Junie 2013

INSEMINASI BUATAN


Inseminasi buatan adalah peletakan sperma ke follicle ovarian (intrafollicular), uterus (intrauterine), cervix (intracervical), atau tube fallopian (intratubal) wanita dengan menggunakan cara buatan dan bukan dengan kopulasi alami.
Teknik modern untuk inseminasi buatan pertama kali dikembangkan untuk industri ternak untuk membuat banyak sapi dihamili oleh seekor sapi jantan untuk meningkatkan produksi susu. Inseminasi buatan adalah proses bantuan reproduksi di mana sperma disuntikkan dengan kateter ke dalam vagina (intracervical insemination) atau rahim (intrauterine insemination) pada saat calon ibu mengalami ovulasi. Proses inseminasi buatan berlangsung singkat dan terasa seperti pemeriksaan papsmear. Dalam dua minggu, keberadaan janin sudah bisa dicek dengan tes kehamilan. Bila gagal, prosesnya bisa diulang beberapa kali sampai berhasil. (Umumnya bila setelah 3-6 siklus tidak juga berhasil, dokter akan merekomendasikan metode bantuan reproduksi lainnya)
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan–seperti halnya pada proses bayi tabung–calon ibu yang akan menjalani inseminasi buatan dirangsang kesuburannya dengan hormon dan obat-obatan lainnya. Pemberian rangsangan ini dimulai pada awal siklus menstruasi agar pada saat ovulasi indung telur menghasilkan beberapa telur yang matang (dalam keadaan normal, hanya satu telur yang dilepaskan per ovulasi). Sperma yang diinjeksi melalui kateter juga diproses terlebih dahulu agar terseleksi dan terkonsentrasi, sehingga kualitasnya baik dan jumlah
nya cukup

Inseminasi buatan bisa membantu kehamilan bila:
  • Istri memiliki alergi sperma
  • Suami memiliki jumlah sperma sedikit atau kurang gesit
  • Sebab-sebab lain yang tidak dapat diketahui
IB ( INSEMINASI BUATAN) PROSEDUR DAN TUJUAN
Inseminasi buatan sering juga disebutkawin buatan, kawin suntik dan artificial insemination (AI) merupakan proses penyemprotan atau deposisi semen ke dalam alat atau organ reproduksi betina dengan menggunakan alat buatan oleh manusia.Inseminasi buatan dimaksudkan untuk meningkatkan mutu genetic, kemampuan reproduksi ternak melalui pencegahan penyakit kelamin , penyebaran bibit unggul secara meluas, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan peternak dan menghemat devisa Negara.
Metode inseminasi buatan pada ternak ada 3 macam yaitu:
a. Vaginal Insemination
Adalah suatu teknik IB dengan mendeposisikan atau menyemprotkan sperma kedalam vagina. Cara ini sederhana dan mudah dilakukan tanpa keterampilan khusus, tetapi diperlukan sperma yang lebih banyak, dan hasil angka konsepei relati frendah. Biasanya digunakn pada domba, kambing dan unggas. Menempatkan air mani dalam vagina, sesuai dengan kawin secara alamiah, merupakan cara pertama- pertama inseminasi buatan dijalankan. Cara ini sangat sederhana dan mudah sekali dilaksanakan dengan menggunakan alat suntikan atau penyemprot yang dihubungkan dengan pembuluh inseminasi sepanjang 40 cm.
b. Cervical Insemination
Merupakan suatu teknik IB dengan mendeposisikan sperma pada bagian pangkal servik. Dengan teknik ini diperlukan bantuan alat seperti spikulum atau vaginaskop yang dilengkapi dengan lampu dimasukan kedalam vagina secar berlahan hingga mencapai pangkal servik. Spikulum terbuat dari plastic atau logam dengan diameter yang cukup besar untuk menguakkan dinding vagina dimasukkan ke dalam vagina. Spikulum itu diarahkan ke cervix, sehingga lubang cervix dapat dilihat dengan lampu senter, yang biasanya melekat pada kepala inseminator. Kemudian pipa( diameter 7-8mm) yang dihubungkan dengan penyemprot dipakai untuk memasukkan air mani sejauh mungkin di dalam cervix dengan hati – hati. Pad ternak yang sedang birahi [angkal servik akan tampak merah seperti bunga mawardan lubang servic tampak membuka, dengan pipet inseminasi sperma disemprotkan pad lobang servik. Hasil IB dengan teknik ini lebih baik dan jumlah sperma yang digunakan lebih sedikit. Biasa digunakan pada hewan besar seperti Kerbau, sapi dna juga pada domba dan kambing.
c. Rectovaginal Insemination
Suatu teknik IB dengan mendeposisikan sperma pada bagian midservik (pertengahan servik) atau pada bagian corpus uteri bahkan lebih dalam lagi yaitu bagian cornue uteri, tergantung keadaan ternak dan kemampuan inseminator. Tekn ik ini cukup mudah dan praktis dengan hasil yang lebih bai dari teknik yang lain, namun diperlukan keterampilan khusus (Ismaya. 1998)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi keberhasilan IB :
1.   Kualitas dan kondisi semen
2.   peralihan waktu yang tepat
3.   tempat deposisi semen yang tepat
4.   operator IB yang terampil


NAMA : SITTI MUTMAINNAH SYAM
KELAS : XI IPA 2
                                                                        

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking