Free Flower Color Change1 Cursors at www.totallyfreecursors.com
mutmainnah syam: Oktober 2013

daun

Vrydag 18 Oktober 2013

menilai kebutuhan usaha


TUGAS KELOMPOK
MENILAI KEBUTUHAN USAHA
Diajukan sebagai  makalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kewirausahaan








Disusun Oleh :
SITTI MUTMAINNAH SYAM
DAHNIAR
M.NASARUDDIN C


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM JURUSAN PERADILAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013

KATA PENGANTAR


Segenap puji kami dan syukur kepada Allah SWT Yang telah memberikan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema Menilai Bentuk Usaha sebagai tugas mata kuliah kewirausahaan, Untaian-untaian sholawat serta salam kami limpahkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW nabi yang membawa risalah yang tak pernah salah, dan mengemban amanah yang tak pernah khianat sehingga berkat perjuangan beliaulah sehingga alam ini menjadi tentram, aman, dan sejahtera.
            Ucapkan terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan terbentuknya makalah ini, sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan tentunya makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saranya sangat kami harapkan guna untuk menyempurnakan makalah yang kami susun selanjutnya, semoga makalah ini bisa menjadi media untuk menambah wawasan pembaca terutama kami sebagai penyusun makalah sendiri, amin ya rabbal alamin


Samata, 18 Oktober 2013

Penyusu


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………iii
     C. TUJUAN………………………………………………………………………………………………………………………..1
A   PENGERTIAN KEBUTUHAN USAHA…………………………………………………………………………….2
     A.    KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………..6


 BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
                Disekitar, banyak kita saksikan orang yang selalu berusaha namun tidak pernah berhasil dalam usahanya, diantara penyebabnya adalah kurangnya ketekunan, persiapan, dan manajmen usaha yang baik, sehingga kadang usaha harus mandek ditengah jalan karena kehabisan modal, sehingga sebelum mendirikan usaha salah satu hal yang sangat penting yang harus kita lakukan adalah mengetahui kebutuhan usaha yang akan kita dirikan, mengkalkulasi dana yang akan kita butuhkan ketika mendirikan usaha agar kita dapat menyesuaikan jenis usaha serta besar usaha yang harus kita rintis dari awal dengan kondisi keuangan kita.
B.PERMASALAHAN
                Berdasarkan latar belakang diatas, beberapa masalah yang penulis temukan yang kemudian dirumuskan sebagai berikut:
a)      Apa Pengertian kebutuhan usaha?
b)      Berapa Biaya kebutuhan usaha yang kita butuhkan?
c)       Apa contoh kebutuhan usaha?
C.TUJUAN
                Adapun yang menjadi tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
a)      Mengetahui pengertian kebutuhan usaha
b)      Mengetahui biaya kebutuhan usaha
c)       Mengetahui contoh kebutuhan usaha














BAB 2
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Kebutuhan Usaha
Pendirian suatu usaha berkaitan erat dengan penyediaan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan usaha tersebut. Kebutuhan usaha yang diperlukan mulai dari persiapan perusahaan berdiri sampai beroperasi. Dengan kata lain, kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan beroperasi.
            Kebutuhan usaha yang diperlukan terdiri dari beragam jenis tergantung dari bidang usaha masing-masing perusahaan. Artinya jenis dan jumlah kebutuhan antara satu bidang dengan bidang yang lain jelas berbeda. Misalnya, bidang usaha perhotelan memerlukan jenis dan jumlah kebutuhan usaha yang berbeda dengan bidang industri, berbeda pula dengan bidang pertanian Cokelat.
            Baik jenis maupun jumlah kebutuhan usaha memerlukan penilaian secara benar dan akurat. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pada saat usaha hendak dijlankan. Kekurangan akan menyebabkan adanya penambahan biaya dan kelebihan akan mengakibatkan adanya yang mubazir dan tidak bermanfaaat sehingga pengeluaran biaya menjadi berlebihan . jumlah kebutuhan usaha perusahaan juga disesuaikan dengan tujuan perusahaan saat ini. Namun, dapat pula dibuat kebutuhan untuk beberapa periode kedepan . penyusunan kebutuhan ini harus dilakukan secara benar sehingga tidak ada yang ketinggalan.
            Setelah jenis-jenis kebutuhan disusun secara lengkap, langkah selanjutnya adalah menentukan komponen harga setiap jenis kebutuhan. Harga pada setiap jenis komponen yang diteapkan harus benar-benar sesuai dengan harga pasar, atau harga dipatok berdasarkan prediksikondisi  yang akan terjadi paa periode tertentu.
            Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat disusun secara rinci sehingga terlihat secara jelas apa saja jenis kebutuhan usaha yang diperlukan.selain itu, dapat diketahui jumlah biaya setiap komponen dan pada akhirnya dapat dihitung total biaya yang dibutuhkan  untuk mendirikan atau menjalankan usaha tersebut.
            Denga diketahuinya total kebutuhan usaha, dapat diketahui beberapa kekurangan dana yang dimiliki sekarang ini. Untuk menutup kekurangan biaya kebutuhan usaha tersebut dapat dicarikan dari berbagai sumber, baik dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Namun biasanya untuk usaha yang baru berjalan, pihak perbankan sulit atau bahkan tidak mau meminjamkan modal.
            Dalam peraktiknya perbankan hanya mau membiyai usaha yang sudah berjalan baik yang merupaka perluasan usaha atau penambahan kapasitas produksi. Artinya dunia perbankan hanya mau membiayai usaha yang sudah berjalan. Oleh karena itu untuk usaha yang baru kebutuhan dana dapat diperoleh dari modal sendiri atau pihak lainnnya. Modal sendiri dapat berupa penyetoran modal dari pemegang saham atau dari modal sumbangan. Bagi perusahaan yang sudah berjalan, disamping modal bank dapat pula menggunakan cadangan laba atau laba yang belum dibagi.
B.      Biaya Kebutuhan Usaha
Setelah kita mengetahui jenis kebutuhan yang diperlukan untuk usaha, kita akan merinci jumlah setiap jenis kebutuhan kemudian harus dususun anggaran untuk kegiatan dalam periode tertentu. Artinya dengan mengetahui jenis dan jumlah kebutuhan usaha, kita dapat membuat rencana anggaran untuk memulai suatu usaha dan selama perusahaan berjalan beberapa periode.
            Besarnya dana (uang) yang akan digunakan untuk menutup biaya dan jenis-jenis biaya yang diperlukan dibuat secara rinci berdasarkan harga saat ini. Rincian komponen jenis kebutuhan dan total biaya yang dikeluarkan ini kita kenal dengan nama biaya kebutuhan usaha disesuaikan dengan jenis usaha yang kan dijlankan. Artinya komponen biaya kebutuhan usaha tergantung dari jenis usahanya.
            Secara garis besar jenis-jenis komponen kebutuhan usaha meliputi :
-          Biaya prainvestasi
-          Bia ya pembelian aktiva tetap
-          Biaya operasional.
            Biaya prainvistasi adalah biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam rangka memulai suatu usaha.jenis biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini misalnya biaya survei lapangan, biaya pembuatan studi kelayakan, pengurusan izin-izin, pengurusan dan pembersihan lahan, serta biaya praivestasi lainnya.
Biaya pembelian aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap yang berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Biaya pembelian aktiva tetap berwujud adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli aktiva tetap seperti pembelian tanah, pendirian bangunan, pembelian mesin-mesin atau peralatan,pembelian kendaraan operasional, pembelian inventanris kantor, seperti meja, kursi dan computer. Sementara itu, aktiva yang tidak berwujud terdiri dari pembelian lisensi, hak paten, atau system franchising (walaba).
Biaya yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan adalah sejumlah dana yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha yang sedang berjalan . biaya operasional meliputi gaji karyawan, upah , biaya listrik, biaya elpon, air biaya pemeiharaan, pajak premi asuransi, biaya pemasaran dan biaya-biaya lainnya.

C.      Contoh Kebutuhan Usaha
Setelah kita merinci kompoen kebutuhan investasi, selanjutnya kita kan memasukkan nilai rupiah yang dibebankan pada setiap komponen kedalam suatu daftar atau table. Tujuannya adalah agar mudah dibaca dan dipahami serta dianalisis kebenran dan keakuratannya. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan kegitan persiapan pendirian dan menjalankan suatu usaha
            Berikutini contoh kasus untuk menilai biaya kebutuuhan in-vistasi yang dikeluarkan jika kita hendak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau pom bensin disuatu lokasi tertentu.
1.      Biaya prainvestasi                                                                    Rp 350.000.000,00
2.      Pembelian aktiva tetap                                        
a.       Biaya pembelian tanah untuk lokasi
SPBU (3000 m)                                                                  Rp 9.000.000.000,00

b.      Biaya bagunan  dan parasarnanya
-          Bangunan kantor 1 buah                                                       Rp 50.000.000,00
-          Kios penjualan 4 buah                                                            Rp 70.000.000,00
-          Bangunan gudang 1 buah                                                     Rp 25.000.000,00
-          Mushollah 1 buah                                                                    Rp 10.000.000,00
-          Toilet 2 buah                                                                              Rp 10.000.000,00
-          Banguna gengset 1 buah                                                      Rp 90.000.000,00
-          Jalan dan penerangan                                                            Rp 75.000.000,00
-          Pagar dan taman                                                                      Rp 15.000.000,00
-          Rumah racun api                                                                      Rp 20.000.000,00
-          Signboard pertamina 2 buah                                               Rp 15.000.000,00
-          Mobil 2 buah                                                                              Rp 25.000.000,00
-          Sarana dan perlengkapan lainnya                                     Rp 50.000.000,00
c.       Biaya pembelian peralatan                         
-           Tangki pendam 4 buah                                                         Rp 800.000.000,00
-          Pompa BBM 6 buah                                                                                Rp 300.000.000,00
-          Listrik PLN 10.000 watt                                                           Rp 15.000.000,00
-          Mesin diesel 2 buah                                                                Rp 80.000.000,00
-          Pemadam api                                                                            Rp 55.000.000,00
d.      Investaris kantor
-          Meja 3 buah                                                                               Rp 1.500.000,00
-          Kursi 6 buah                                                                               Rp 1.200.000,00
-          Lemari dan rak 3 buah                                                            Rp 2.250.000,00
-          Computer 2 buah                                                                     Rp 8.000.000,00
-          Telepon 2 buah                                                                         Rp 1.000.000,00
-          Mesin fax 1 buah                                                                     Rp 500.000,00
3.      Modal kerja
-          Biaya bahan baku  selama 1 bulan                                     Rp 500.000.000,00
-          Biaya tenaga kerja 6 bulan                                                   Rp 45.000.000.00
-          Listrik,air, telepon dll                                                              Rp 35.000.000,00
Jumlah kebutuhan investasi                                                Rp 11.950.950.000,00
Dana yang tersedia (modal sendiri)                                  Rp 7.000.000.000,00
Dana pinjaman                                                                           Rp 4.950.950.000,00
       
        Secara garis besar kebutuhan investasi digambarkan sebagai berikut

Kebutuhan investasi                                                               jumlah rupiah
1.       Biaya prainvestasi                                                            Rp 350.000.000,00
2.       Biaya pembelian tanah                                                  Rp 9.000.000.000,00
3.       Biaya bagunan dan prasananya                                  Rp 755.000.000,00
4.       Biaya pembelian peralatan                                          Rp 1.250.000.000,00
5.       Inventaris kantor                                                             Rp 15.950.000,00
6.       Modal kerja                                                                        Rp  580.000.000,00

Jumlah kebutuhan dana                                               Rp. 11.950.950.000,00
Dana sendiri                                                                       Rp. 7.000.000.000,00
Dana pinjaman bank                                                       Rp  4.950.950.000,00


           











Bab 3
                                                                                              PENUTUP
A.      KESIMPULAN
          Kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan utnuk mendirikan dan menjalankan suatu usaha pada awal perusahaan didirikan. Terdapat berbagai jenis kebututuhan sesuai dengan bidang usaha masing-masing.
          Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat disusun secara rinci sehingga terlihat secara jelas komponen-komponen kebutuhan usaha yang diperlukan. Kemudian, dapat diketahui pula jumlah biaya setiap komponen yang dibutuhkan untuk mendirikan atau menjalankan usaha tersebut. Dengan diketahuinya total kebutuhan usaha,kita dapat mengetahui  berapa kekurangan dana yang kita miliki sekarang ini dari total kebutuhan usaha.
Jenis dan jumlah yang digunakan untuk kebutuhan usaha disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan.  Banyaknya komponen biaya kebutuhan usaha tergantung darijenis usahanya.
Secara ringkas biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut:
1.  Biaya prainvestasi terdiri dari:
a)      Biaya pengurusan izin-izin
b)      Biaya studi kelayakan
2.  Biaya pembelian aktiva tetap, dibagi menjadi dua
a)      Aktiva tetap berwujud, seperti
ü  Tanah
ü  Gedung/bangunan
ü  Mesin
ü  Kendaraan
ü  Dan lainnya
b)      Aktiva tetap tidak berwujud, seperti
ü  Hak paten
ü  Franchises
ü  Merek
ü  Dan lainnya
3.       Biaya oprasional , terdiri dari:
ü  Gaji karyawan
ü  Upah
ü  Biaya administrasi
ü  Biaya listrik
ü  Biaya telepon
ü  Biaya air
ü  Biaya pemeliharaan
ü  Pajak
ü  Premi asuransi
ü  Biaya pemasaran dan biaya-biaya lainnya.





Sondag 06 Oktober 2013

PANDANGAN SAYA MENGENAI KERAGAMAN DI SEKITAR SAYA DAN DI INDONESIA



Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan tingkat keanekaragaman   yang sangat kompleks, masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut sering dikenal dengan istilah masyarakat yang multikultural, tidak hanya kaya akan sumber daya alam yang berlimpah, tapi lebih dari pada itu masyarakat Indonesia kaya akan budaya, suku, dan bahasa, untuk hidup berdampingan kita dituntut bisa toleran, menghargai budaya sendiri dan menghargai budaya orang lain agar kita bisa hidup tentram ditengah perbedaan itu, sekarang perbedaan antara kulit hitam dengan putih sudah tidak terlalu bersekat lagi, lihat saja anggota timnas banyak kok yang berkulit hitam, pemerataan pendidikan juga mulai sedikit membaik karena anak-anak Indonesia yang berada dipelosok sudah menyentuh pendidikan meski banyak yang belum mendapatkan pelayanan yang memadai, banyak orang luar negeri yang salut terhadap keberagaman Indonesia walaupun sebenarnya konflik antar suku masih sering terjadi, ini diakibatkan karena kurangnya sikap saling menghargai diantara kita, begitupula dalam lingkup Sulawesi selatan sendiri, khususnya bagi mahasiswa Makassar, nama mahasiswa Makassar diluar Sulawesi selatan dikenal sangat anarkis, mau tidak mau saya sebagai bagian dari mahasiswa Makassar harus mengakui bahwa banyak konflik yang terjadi dikalangan mahasiswa Makassar sampai harus menelan banyak korban jiwa, mirisnya lagi yang bertikai, saling membunuh adalah sesama mahasiswa sendiri, harusnya mahasiswa bisa berpikir cerdas untuk menanggalkan identitas kesukuan dan membangun semangat untuk menyatukan anak-anak Indonesia, walaupun demikian saya tekankan bahwa tidak semua mahasiswa Makassar anrkis. Secara kultural, orang-orang di Makassar  memang gampang panas, dimakassar, saling melirik saja bisa menjadi awal perselisihan yang kemudian berakhir pada saling tikam, orang Makassar menjujung tinggi apa yang disebut siri (harga diri) ia boleh saja tidak punya apapun, namun ia mesti menjaga siri, jadi jangan heran jika menonton tv, berita-berita kriminal dari Makassar selalu mendominasi, salah satu kasus penikaman mahasiswa Umi misalnya yang berbuntut pada konflik mahasiswa antara etnis palopo dan bone, saling serangpun terjadi, tidak memilah milih siapa orang yang terlibat dalam kasus, pokoknya semua mahasiswa asal palopo tanpa terkecuali dimusuhi oleh mahasiswa dari etnis bone begitupula sebalinya, namun sekali lagi tentu tidak semua mahasiswa asal palopo dan bone terlibat dalam pemikiran dan tindakan yang bodoh itu. terbunuhnya teman merupakan siri besar karena merasa lemah dan merasa suku terinjak-injak sehingga harus membalas dengan tikaman kembali, saya berani katakan bahwa tafsiran siri seperti itu jelas salah kaprah, karena siri itu harus di arahkan kepada hal yang positif, misalnya sikap untuk tidak mencontek ketika ujian, sikap menolak suap, dan lain sebagainya, sayangnya banyak mahasiswa yang tidak berpikir ideal andaikata semua mahasiswa berpikir ideal, dan memiliki kesadaran dan tanggung jawab sebagai  warga Negara Indonesia, sebagai sukubangsa dan budaya, tergolong sebagai gender tertentu, dan tergolong sebagai umur tertentu ia tidak akan berlaku sewenang-wenang terhadap orang atau kelompok yang tergolong lain dari dirinya sendiri.
MAHASISWA MAKASSAR YANG TERKENA ANAK PANAH
Tribunnews.com/Abdul Azis
MAHASISWA MAKASSAR TEWAS DITIKAM BADIK
Foto: m nur abdurrahman/detikcom
BENTROK MAHASISWA MAKASSAR
Agrarista Gilba | On 08, Mei 2013


Woensdag 02 Oktober 2013

KESATUAN DAN KERAGAMAN AKIDAH DALAM ISLAM



TUGAS KELOMPOK
Diajukan sebagai  makalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah akidah akhlak









Disusun Oleh :
SITTI MUTMAINNAH SYAM
HAERANI
MUH.SYAHIR
ARDIANTO



FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM JURUSAN PERADILAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013

KATA PENGANTAR


Segenap puji kami dan syukur kepada Allah SWT Yang telah memberikan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema kesatuan dan keberagaman akidah dalam islam sebagai tugas mata kuliah akidah akhlak, Untaian-untaian sholawat serta salam kami limpahkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW nabi yang membawa risalah yang tak pernah salah, dan mengemban amanah yang tak pernah khianat sehingga berkat perjuangan beliaulah sehingga alam ini menjadi tentram, aman, dan sejahtera.
            Ucapkan terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan terbentuknya makalah ini, sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan tentunya makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saranya sangat kami harapkan guna untuk menyempurnakan makalah yang kami susun selanjutnya, semoga makalah ini bisa menjadi media untuk menambah wawasan pembaca terutama kami sebagai penyusun makalah sendiri, amin ya rabbal alamin


Samata, 12 Desember 2012

Penyusun


BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
                Sepanjang sejarah, Tauhid digunakan untuk menetapkan dan menerangkan segala apa yang diwahyukan Allah kepada RasulNya. Perkembangan Tauhid mengalami beberapa tahapan sesuai dengan  dengan perkembangan manusia, yang dimulai pada masa nabi Adam, Rasulullah SAW, masa Khullafaurrasyidun, sampai sekarang, walaupun demikian dari nabi Adam hingga sekarang aqidah dalam islam tetap satu yaitu mengesakan Tuhan.
.
B.     Rumusan Masalah
a)      Bagaimana kesatuan aqidah islam semenjak nabi Adam hingga nabi Muhammad SAW.?
b)        jalan apa yang ditempuh para Rasul dalam menanamkan akidah islam?
c)      Bagaimana keberagaman akidah dalam islam dan permasalahannya?
C.     Tujuan
a)      Mengetahui kesatuan aqidah islam semenjak nabi Adam hingga nabi Muhammad SAW
b)       Mengetahui jalan yang ditempuh para Rasul dalam menanamkan akidah islam?
c)      Mengetahui keberagaman akidah dalam islam dan permasalahannya?
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN


A.    Kesatuan Akidah semenjak Nabi adam a.s hingga nabi Muhammad SAW.
Manusia, sejak masa azali, telah dimintai kesaksiannya tentang siapa Tuhan mereka. Ketika nabi adam a.s diturunkan kedunia, beliau membawa serta akidah ketauhidan itu. Akidah tauhid ini beliau ajarkan kepada anak cucunya sampai turun temurun. Ketika nabi adam wafat, diantara cucu-cucu beliau terdapat beberapa orang yang menyimpang dari akidah ini karena godaan syaitan. Dari penyimpanan akidah inilah kelak lahir kepercayaan-kepercayaan yang sesat dan menyimpang dari agama yang benar. Jumlah mereka yang tersesat itu dari hari kehari semakin bertambah, sedangkang akidahnya pun semakin jauh dari sumbernya yang asli. Untuk mengembalikan akidah yang sesat itu, Allah mengutus seorang rasul yang dipilihnya dari kalangan anak cucu adam dengan membawa akidah tauhid pula. Rasul baru ini lalu menyampaikan ajaran untuk masuk kembali kedalam agama(islam) yang dulu dibawa oleh nabi Adam. Umat manusia pun, yang waktu itu jumlahnya belum begitu banyak, sebagian kembali kepada akidah tauhidnya. Namun adapula yang tetap berpegang pada akidahnya yang telah sesat itu. Ibarat domba-domba, saat mereka diawasi dan diasuh oleh pengalamnnya, mereka tenang dan tertib. Namun, begitu penggembalanya pergi,serta merta, domba-domba itu  pun berpencaran, dan tidak jarang menjadi tersesat dan hilang. Begitulah, pada saat rasul sesudah nabi adam itu dipanggil menghadap Allah untuk selamanya, sebagian dari ummatnya ada yang menyimpang dari akidah yang diajarkannya. Sementara itu, jumlah manusia pun terus bertambah dari waktu kewaktu. Pada saat kesesatan itu sudah demikian nyata, Allah mengutus lagi seorang rasul untuk mengembalikan anak cucu adam itu pada akidahnya yang benar. Bila sudah demikian, Allah pun mengutus pula seorang rasul dengan membawa ajaran yang sama, akidah ketauhidan. Begitulah seterusnya, nabi dan rasul silih berganti datang dan pergi, nabi Adam wafat, tampil nabi Idris, nabi Idris wafat, datang nabi Nuh, nabi Nuh wafat, diutus pula nabi Shalih dan seterusnya bersambung panjang membentuk garis vertikal dari nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad SAW. Adapun anak cucu adam yang menyimpang dari akidah yang benar, membentuk cabang dan ranting-ranting yang terus berkembang menjadi beribu-ribu agama dan kepercayaan yang sesat
Tidak semua rasul yang diutus Allah itu mendapat sambutan yang baik dari ummatnya. Hampir seluruhnya mendapat tantang dari ummatnya, dan bahkan adapula yang diusir dari negerinya, disiksa, dan dibunuh. Sekalipun demikian, selalu ada pengikutnya yang melanjutkan ajaran para rasul itu.
Dengan demikian, hakikatnya akidah tauhid merupakan akidah yang satu yang merentang panjang dari Adam hingga nabi Muhammad, itulah yang dimaksud dengan kesatuan akidah dalam sejarah ummat manusia ini. Adapun ajaran-ajaran agama yang tidak mencerminkan ketauhidan, hanyalah merupakan penyimpangan dari akidah ketauhidan yang satu itu. Adanya kepercayaan terhadap zat yang maha tinggi dikalangan berbagai bangsa primitif seperti yang selama ini dibuktikan oleh para ahli,selain menjadi bukti bahwa beragama itu merupakan naluri manusia sekaligus bisa dinyatakan sebagai sisa-sisa akidah tauhid yang dibawa oleh para nabi terdahulu serta membantah kebenaran teori evolusi dalam kepercayaan ummat manusia. Kalaupun ada yang bisa disebut evolusi hal itu terdapat pada peningkatan dan penyempurnaan syariat yang ditetepakan Allah utnuk mengatur kehidupan mansuia. Syariat itu dimaksudkan untuk mengatur kehidupan manusia, sedangkan kehidupan it uterus berkembang dari waktu kewaktu maka syariat yang ditetapkan oleh Allah terlihat mengalami peningkatan dan penyempurnaan, pada masa nabi Adam, ketika jumlah manusia masih bisa dihitung dengan jari, syariat Allah membenarkan pernikahan antara saudara kandung  sendiri. Akan tetapi, pada saat manusia sudah berkembang menjadi ummat yang besar syariat Allah yang berkaitan hal ini kemudia disempurnakan. Demikian pula syariat yang berkenaan dengan aspek kehidupan lain yang mencapai puncak kesempurnaannya pada saat kerasulan nabi Muhammad SAW. Itulah makna firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah Ayat 213 yang artinya “ manusia itu adalah ummat yang satu (setelah timbul perselisihan) maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama meerka kitab dengan benar untuk member keputusan diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang kitab itu, melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka kitab,yaitu setelahg datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki anatra mereka sendiri. Maka Allah member petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal-hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendaknya. Alllah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendakinya kepada jalan yang lurus”
Allah juga berfirman dalam surah Al-Mu’minun ayat 52-53 yang artinya “ sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan aku adalah Tuhanmu maka bertakwalah kepadaku. Kemudia, mereka pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan tiap-tiap golongan merasa bangsa dengan apa yang ada pada sisi mereka (maisng-masing)”.
Begitu juga firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 163-164 yang artinya “ sesungguhnya kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan kami telah memberikan wahyu pula kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman, dan kami berikan Zabur kepada daud, dan kami telah mengutus rasul-rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung”
Apa yang biasa ditarik dari ketiga ayat tersebut diatas, dan juga berbagi ayat lain yang sejenis adalah para nabi itu semuanya menyerukan ajaran yang sama yakni Tauhid.
B.    Jalan yang Ditempuh Para rasul dalam Menanamkan Akidah
            Telah disebutkan di muka bahwa para rasul diutus oleh Allah untuk memurnikan akidah umat manusia. Ajaran akidah yang mereka bawa bisa dibilang ringan dan mudah. Di samping itu, ajaran-ajaran yang mereka bawa itu mudah dimengerti, dipahami, dan diterima dengan akal sehat, Para rasul tersebut menyuruh umatnya mengarahkan pandangannya untuk memikirkan tanda-tanda kekuasaan Tuhan.
            Seperti rasul-rasul terdahulu, Nabi Muhammad SAW. Pun menanamkan akidah itu dalam hati dan jiwa umatnya. Beliau menyuruh umatnya agar pandangan dan pemikiran mereka diarahkan dan ditujukan kejurusan ini. Akal mereka digerakkan dan fitrah mereka dibangunkan sambil mengusahakan penanaman akidah itu dengan memberikan didikan, lalu disuburkan dan dikokohkan, sehingga dapat mencapai puncak kebahagiaan yang dicita-citakan.
            Rasulullah SAW. Dapat mengubah umatnya yang semula menyembah berhala dan patung, melakukan syirik dan kufur, menjadi umat yang berakidah tauhid, mengesakan Tuhan  seru sekalian alam. Hati mereka dipompa dengan keimanan dan keyakinan. Beliau dapat pula membentuk sahabat-sahabatnya menjadi pemimpin yang harus diikuti dalam hal perbaikan akhlak dan budi bahkan menjadi pembimbing  kebaikan dan keutamaan. Lebih dari itu lagi, beliau telah membentuk generasi dari umatnya sebagai suatu bangsa yang menjadi mulia dengan sebab adanya keimanan dalam dada mereka , berpegang teguh pada hak dan kebenaran. Pada saat itu umat yang berada dibawah pimpinannya, bagaikan matahari dunia, dan mengajak kesejahteraan dan keselamatan pada seluruh umat manusia.
            Allah SWT. Membuat kesaksian pada generasi itu bahwa mereka benar-benar memperoleh ketinggian dan keistimewaan yang khusus, sebagaimana firman-Nya yang artinya:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’aruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah,”
                                                                                                            (Q.S Ali –Imran [3]: 110)
            Keimanan yang dimiliki oleh sebagian sahabt Nabi SAW. Itu mencapai tingkat yang dapat dikatakan, “Andaikata tabir pun disingkapkan, tidaklah bertambah keyakinanku”. Maksudnya ialah sudah penuh dan berada di puncak yang tertinggi, sekalipu  tabir kegaiban terbuka, keyakinan itu tidak ditambah lagi.






C. Keragaman Akidah dalam Islam dan permasalahannya
            Semenjak kadaulatan Negara Tauhid berdiri di bawah pimpinan Rasul Allah yang terakhir yakni, Nabi Muhammad SAW, keadaan akidah tetap dalam kesuciaannya yang berasal dari wahyu  ilahi dan ajaran-ajaran yang diberikan dari langit. Dasar utamanya  yang digunakan sebagai pedoman adalah Al-Qur’an dan Al-Hadis. Pada tingkat permulaan, yang dituju ialah memberikan didikan dalam watak dan tabiat, meluhurkan sifat-sifat yang bersangkutan dengan gharizah qalbu dan cara didikan yang harus dilalui dan ditempuh. Maksudnya ialah setiap manusia dari kalangan masyarakat itu dapat memperoleh keluhuran yang yang sesuai dengan kehormatan dan kemuliaan dirinya sehingga tumbuhlah suatu kekuatan secara otomatis yang amat kokoh dalam kehidupan.
            Selanjutnya, setelah datang masa pertikaian yang banyak berdasarkan siasat dan politik, apalagi setelah adanya hubungan dengan pemikiran-pemikiran filsafat dan ajaran-ajaran agama lain, kemudian memaksa otak manusia untuk menyelami sesuatu yang tidak kuasa dicapainya, itulah yang menjadi sebab pokok terjadinya pergantian atau penyelewengan dari jalan yang ditempuh oleh para nabi dan rasul. Ini pula yang merupakan sebab utama keimanan yang asalnya cukup luas dan mudah diterima, serta amat tinggi nilainya lalu menjadi berbagai macam pemikiran yang berisikan atau menjadi bahan kiasan yang banyak diperselisihkan menurut ketentuan mantik atau ilmu bahasanya, juga menjadi pokok perdebatan dan perselisihan pendapat yang tidak berujung dan berpangkal sama sekali.
            Ajaran keimanan yang sudah berubah itu, akhirnya tidak lagi mencerminkan keimanan yang dapat menjadikan jiwa kembali suci, amal perbuatan menjadi mulia dan baik, atau memberi semangat gerak pada perseorangan dapat memberi daya hidup pada umat dan bangsa.
            Sebagai akibat dari perselisihan dalam berbagai persoalan siasat dan politik, terjadi penyelewengan ajaran-ajaran tauhid yang dibawa oleh para rasul, dan paham pemikiran madzhab-madzhab itu berpecah-belah menjadi beberapa golongan. Para tokohnya, kemudian memberikan pengajaran yang berlainan, berbeda antara satu dan lainnya.
            Setiap ajaran mencerminkan corak tersendiri dari cara pemikiran tertentu. Masing-masing pihak menganggap bahwa apa yang mereka miliki dan mereka pegang sajalah yang benar, sedangkan yang lain, yang tidak sepaham dengannya, adalah salah. Demikianlah, anggapan setiap golongan. Bahkan, ada anggapan yang lebih ekstrem lagi, yakni siapa saja yang tidak masuk ke dalam golongan kelompoknya dianggap ke luar dari Islam (kafir).
            Oleh karena itu, muncullah paham-paham seperti: paham ahli hadis, paham Asy’ariyah, paham Maturidiah, paham Mu’tazilah, paham Syi’ah, paham Jahamiah, dan masih banyak lagi paham lainnya. Bahkan, di antara mereka terjadi perselisihan antara kaum ‘Asy’ariyah dengan kaum Mu’tazilah.
            Pokok utama yang menyebabkan timbulnya perselisihan dan perbedaan pendapat tersebut, berkisar dalam hal-hal:
1.       Apakah keimanan itu hanya sebagai kepercayaan saja ataukah kepercayaan yang ada hubungannya dengan amal perbuatan?
2.       Apakah sifat-sifat Allah SWT. Yang dztiah itu kekal ataukah dapat lenyap darinya?
3.       Manusia itu masayyar  dan mukhayyat?
4.       Apakah wajib atas Allah SWT. Itu mengerjakan yang baik atau yang terbaik ataukah yang wajib?
5.       Apakah baik ataua buruk itu dapat dikenal dengan akal atau dengan syari’at?
6.       Apakah Allah SWT. Itu wajib memberi pahala kepada orang yang taat dan menyiksa kepada orang yang bermaksiat ataukah tidak wajib sedemikian?
7.       Apakah Allah SWT. Dapat dilihat di akhirat nanti ataukah hal itu mustahil sama sekali?
8.       Bagaimanakah hukum seseorang yang menumpuk-numpuk dosa besar sehingga matinya tidak bertobat?
Masih banyak lagi persoalan yang merupakan bahan perselisihan pendapat berbagai golongan kaum mukminin menyebabkan tersobek-sobeknya umat Islam menjadi berbagai golongan dan partai
Benar-benar sangat menyedihkan sebab hasil dari pertengkaram yang tidak berujung pangkal ini adalah kaum muslimin membuat suatu kesalahan yang amat besar, suatu kekeliruan yang amat berbahaya.
Akidah yang semula teguh dan mantap telah menjadi goyah dan goncang dalam hati. Keimanan pun tidak meresap dalam jiwa sehingga akidah itu tidak lagi dapat menguasai jalan kehidupan yang harus ditempuh oleh setiap umat muslim dan kehidupan yang harus ditempuh oleh setiap umat muslim dan bahkan keimanan itu sendiri tidak dapat lagi menjadi pusat pemerintahan yang menjiwai segala tindak dan langkahnya orang yang mengaku sebagai pemeluknya.
Sebagai kelanjutan dari akidah yang sudah lemah itu, lalu kelemahan itu merata pula pada pribadi perseorangan, keluarga, masyarakat, dan negara, bahkan pengaruh kelemahan tersebut mengenai pula segala segi kehidupan umat manusia. Kelemahan itu merayap di segenap penjuru, sehingga umat itu menurun kepada generasi-generasi yang berikutnya, tidak pula dapat memberikan pertanggungjawabannya, baik ke dalam maupun ke luar.
Umat islam tidak lagi menetapi sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT. Menjadi pribadi yang cukup cakap untuk menjadi pemimpin umat serta pemberi petunjuk kepada seluruh bangsa di dunia. Ini merupakan akibat dari kelemahan yang datang bertubi-tubi sebagimana diuraikan di atas.












BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan
     Ketauhidan telah muncul sejak diciptanya Adam AS oleh Allah SWT. Adam diperintahkan untuk mengajarkan Tauhid kepada anak cucunya. Akan tetapi semenjak nabi Adam wafat, mulai terjadilah penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh bani Adam ini, sehingga Allah mengutus nabi Nuh AS sebagai Nabi dan nenek moyang ke-2 bagi umat manusia.
Begitulah watak manusia, makin lama makin mengendur ketauhidannya. Allah mengutus para Rosul-Nya untuk memberi peringatan agar umat manusia kembali ke jalan-Nya yang lurus hingga nabi terahir, yaitu nabi Muhammad.
Pada zaman nabi Muhammad adalah masa penyusunan peraturan-peraturan, penetapan pokok-pokok akidah dan penyatuan umat Islam serta masa untuk mebangun kedaulatan Islam. Pada masa ini orang-orang Islam langsung tertuju kepada Rosulullah SAW untuk mengetahui dasar-dasar agama dan hukum-hukum syariah. Disamping itu mereka juga disinari oleh nur wahyu dan petunjuk-petunjuk Al-qur’an.
Setelah Rosulullah SAW wafat, kepemimpinan diambil oleh Khulafaurrosyidin. Dalam masa kedua Kholifah pertama, yakni Abu bakar dan Umar, penetapan pokok-pokok akidah masih seperti kala Rosulullah SAW. Di masa Usman dan Ali timbullah beberapa golongan dan partai yang diakibatkan akan terjadinya kekacauan politik yang kemudian masing-masing dari mereka berusaha mempertahankan pendiriannya dan terbukalah pintu takwil bagi nash-nash Alqur’an dan hadist, juga terjadi pembuatan periwayatan-periwayatan palsu. Oleh sebab itu pembahasan mengenai akidah mulai subur dan berkembang selangkah demi selangkah dan kian hari kian membesar dan meluas.